Penyuluhan Jajanan Sehat Untuk Anak Indonesia Sehat
DOI:
https://doi.org/10.26714/jipmi.v1i2.4Kata Kunci:
Penyuluhan, Jajanan sehat, AnakAbstrak
Latar belakang: Anak usia sekolah dasar (7-13 tahun) belum mampu menentukan hal yang baik untuk kesehatan tubuhnya, termasuk dalam hal memilih jajanan yang sehat. Banyaknya pedagang yang menjajakan makanan cepat saji di lingkungan sekolah merupakan masalah bagi kesehatan anak. Upaya dini yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada anak terkait jajanan sehat. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di aula SDN 49 Banda Aceh yang diikuti oleh perwakilan siswa kelas II, III, IV dan V. Tim pengabdian memberikan pretest sebelum pelaksanakaan penyuluhan tentang jajanan yang sehat dan tidak sehat yang disajikan melalui power point. Selanjutnya pemutaran film bertemakan dampak salah memilih jajanan pada anak. Tim memberikan posttest dan membagikan bingkisan makanan sehat terdiri dari susu kotak, air mineral, biskuit dan kue. Hasil: Kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan siswa dengan nilai posttest (83.62±2.83) dan nilai pretest (66.73±3.42). Keaktifan siswa mencapai 90% dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan tim. Kesimpulan: Penyuluhan jajanan sehat dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih kemampuan anak dalam memilih jajanan yang dijual lingkungan sekolah. Selanjutnya diharapkan kepada pihak sekolah dapat membimbing siswa saat memilih jajanan. Selain itu kantin sekolah lebih diberdayakan dalam penyediaan jajanan sehat untuk anak.
Kata kunci: penyuluhan, jajanan sehat, anak
__________________________________________________________________________________________
Abstract
Background: Elementary school-age children (7-13 years) have not been able to determine what is good for their body health, including choosing healthy snacks. The number of traders selling fast food in the school environment is a problem for children's health. An early effort that must be done is to provide counseling to children regarding healthy snacks. Objective: To increase children's knowledge about healthy snacks. Methods: The counseling activity was carried out in the hall of SDN 49 Banda Aceh which was attended by representatives of class II, III, IV, and V students. The service team gave a pretest before the implementation of counseling about healthy and unhealthy snacks presented through power points. Furthermore, the screening of the film with the theme of the impact of choosing the wrong snacks on children. The team gave a posttest and distributed healthy food packages consisting of boxed milk, mineral water, biscuits, and cakes. Results: Service activities increased students' knowledge with posttest scores (83.62±2.83) and pretest scores (66.73±3.42). The activeness of students reached 90% in answering questions submitted by the team. Conclusion: Counseling on healthy snacks can increase knowledge and train children's abilities in choosing snacks that are sold in the school environment. Furthermore, it is hoped that the school can guide students when choosing snacks. In addition, the school canteen is more empowered in providing healthy snacks for children.
Keywords: counseling, healthy snacks, children
Metrik
Referensi
Irianto K. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Widya CY, editor. Bandung; 2007.
Njatrijani R. Pengawasan Keamanan Pangan. Law, Dev Justice Rev. 2021;4(1):12–28.
Tanziha I, Prasojo G, Rahmawati I, Maharani, Rusmawati D. Pengaruh Pemberian Kudapan Terhadap Status Gizi dan Status Anemi Siswa SDN Pasanggrahan 2 Purwakarta. Ekologia. 2013;13(1).
Sumarni N, Rosidin U, Sumarna U. Penyuluhan Kesehatan Tentang Jajanan Sehat di Sekolah Dasar Negeri Jati III Tarogong Kaler Garut. Kumawula. 2020;3(2):289–97.
Mudjajanto ES. Keamanan Makanan Jajanan Tradisional. Jakarta: Kompas; 2006.
Nurbiyati T, Wibowo AH. Pentingnya memilih jajanan sehat demi kesehatan anak. J Inov dan kewirausahaan. 2014;3(3):192–6.
Yulia R. Jajanan Sehat Itu. http://www.kompasiana.com/rennyyulia/jajanan-sehatitu_55283d74f17e614d2e8b45d9. 2013;
BPOM BPO dan M. Sistem Keamanan pangan Terpadu Jajanan Anak Sekolah. 2009.
Sutarji MA. Tingkat Konsumsi Energi dan Protein serta Hubungannya dengan Status Gizi Anak Asuh usia 10-18 tahun. J Kesmas. 2007;2(2):168–73.
DL W. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.
Nasution, Syarifah A. Analisis Kandungan Zat Pewarna Sintetis Pada Makanan Dan Minuman Jajanan Di SDN Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangsel Tahun 2014. 2015.
Purwati, D R, Bidjuni H, Babakal A. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Perilaku Klien Hipertensi Di Puskesmas Bahu Manado. J Keperawatan. 2014;2(2).
Kemenkes RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Jakarta:; 2011.
Herijulianti E. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC; 2002.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.