Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti terhadap Cypermethrin dan Malathion

Penulis

  • Maya Sari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Sayono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Ulfa Nurullita Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.26714/pskm.v1iSeptember.223

Kata Kunci:

Aedes aegypti, kerentanan insektisida, cypermethrin, malathion

Abstrak

Latar Belakang: Masyarakat di dataran endemis DBD lebih memilih menggunakan insektisida dalam pemberantasan vektor. Kebiasaan ini menimbulkan resistensi nyamuk terhadap insektisida. Metode: jenis penelitian observasional dengan pendekatan Cross sectional dan subyek penelitian nyamuk Aedes aegypti dengan variabel bebas menggunakan bahan aktif insektisida Cypermethrin 0,05% dan Malathion 5% dengan uji Susceptibility test standar WHO. Hasil: Mortalitas nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Puskesmas Mranggen 1 yaitu berkisar 0% sampai 100% dengan rata-rata sebesar 62% yang tergolong resisten. Hanya di Kelurahan Kembangarum dengan bahan aktif Malathion 5% yang tergolong rentan, dan tidak ada perbedaan status kerentanan terhadap insektisida (0,093) atau (p > 0,05%), tetapi ada perbedaan status kerentanan terhadap status endemisitas (0,043%) atau (p < 0,05%) dan tidak ada perbedaan status kerentanan terhadap interaksi jenis insektisida dengan status endemisitas (p > 0,05%). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan status kerentanan nyamuk Aedes aeypti terhadap interaksi antara bahan aktif insektisida dengan status endemisitas.

Biografi Penulis

Maya Sari, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Penulis pertama, penulis korespondensi

Referensi

WHO. Dengue and Severe Dengue. Media center. 2016; .

Bhatt S, Gething PW, Brady OJ, et al. The Global Distribution and Burden of Dengue. National Instituties of Health. 2013:504-507.

Brady OJ, Gething PW, Bhatt S, et al. Refining the Global Spatial Limits of Dengue Virus Transmission by Evidence-Based Consensus. PLoS Negl Trop Dis. 2012;6(8).

Kemenkes-RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: KEMENKES RI 2016.

Dinkes-Jateng. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2015.

Kemenkes-RI. Jendela Epidemiologi Manajemen Demam Berdarah Berbasis Wilayah. Buletin Jendela Epidemiologi. 2010;2:1-48.

Sayono S, Hidayati A, Fahri S, et al. Distribution of Voltage-Gated Sodium Channel (Nav) Alleles among the Aedes aegypti Population In Central Java Province and Its Association with Resistence to Pyrethroid Insecticides. Plos One. 2016;11(3):DOI: 10.1371/journal.pone.0150577.

Trapsilowati W, Mardihusodo SJ, Prabandari YS, Mardikanto T. Partisipasi Masyarakat dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Vektora. 2015;7(1).

Suwandi Jf, Halomoan JT. Pengendalian Vektor Virus Dengue dengan Metode Release of Insect Carrying Dominant lethal (RIDL). Majority. 2017;6(1).

Kemenkes-RI. Buku Saku Pengendalian Demam Berdarah Dengue untuk Pengelola Program DBD Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2013.

Mohsin M, Naz SI, Khan IA, et al. Susceptibility tatus of Aedes aegypti and Aedes albopictus against insecticides at eastern Punjab, Pakistan. Mosquito. 2016;3(5).

Khan NU, Khan SU, Khan A, Rehman Iu, Khan S, Khan SU. Susceptibility Status of Dengue Vector (Aedes aegypti) Against Different Insecticides in District Mansehra, Khyber, Pakhtunkhwa, Pakistan. Entomology and Zology Studies. 2016;4(5).

Lima EP, Paiva MHS, Araujo APd, et al. Insecticide Resistence in Aedes aegypti Populations from Ceara, Brazil. Parasites and Vectors. 2011;4(5).

Prasetyowati H, Hendri J, Wahono T. Status Resistensi Aedes aegypti (Linn.) terhadap Organofosfat di Tiga Kotamadya DKI Jakarta. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian P2B2 2016;12(1).

Sunaryo, Ikawati B, Widiastuti D. Status Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti) terhadap Malathion 0,8% dan Permethrin 0,25% di Provinsi Jawa Tengah. Ekologi Kesehatan. 2014;13(2).

Pradani FY, Ipa M, Marina R, Yuliasih Y. Status Resistensi Aedes aegypti dengan Metode Susceptibility di Kota Cimahi terhadap Cypermethrin. Aspirator: Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor. 2011;3(1).

Wati BI, Sunaryo, Widiastuti D. Peta Status Kerentanan Aedes aegypti [Linn.] terhadap Insektisida Cypermethrin dan Malathion di Jawa Tengah. Aspirator: Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor. 2015;7(1).

Dinkes-Demak. Profil Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2015. Demak: Dinas Kesehatan Kabupaten Demak; 2016.

WHO. Monitoring and Managing Insecticide Resistence in Aedes Mosquito Populations Interim Guidance for Entomologists: WHO; 2016.

Sinaga LS, Martini, Saraswati LD. Status Resistensi Larva Aedes aegypti (Linnaeus) terhadap Temephos (Studi di Kelurahan Jatiasih Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat). 4. 2016;1.

Kusumatuti NH. Penggunaan Insektisida Rumah Tangga Anti Nyamuk di Desa Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Widyariset. 2014;17(3).

Iswidaty T, Martini, Widiastuti D. Status Resistensi Nyamuk Aedes aegypti Terhadap Malathion 0,8% di Area Perimeter dan Buffer Pelabuhan Tanjung Emas Semarang (Pengujian Berdasarkan Teknik Bioassay dan Biokimia). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;4(1).

Direktorat-Jenderal-PP-dan-PL. Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) dalam Pengendalian Vektor. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.

Kemenkes-RI. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2011.

Unduhan

Diterbitkan

30-09-2023

Cara Mengutip

Sari, M., Sayono, & Nurullita, U. (2023). Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti terhadap Cypermethrin dan Malathion . PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT, 1(September), 53–60. https://doi.org/10.26714/pskm.v1iSeptember.223

Terbitan

Bagian

Prosiding Penelitian