Observasi Kesehatan Mental pada Mompreneur di Taman Kanak-Kanak Kuncup Mekar Gogik
DOI:
https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i1.75Kata Kunci:
kesehatan mental, stress, mompreneurAbstrak
Latar belakang: Mompreneur atau ibu yang bekerja merupakan kelompok yang rentan dan berisiko terhadap hazard psikososial. Kesejahteraan keluarga ibu bekerja menjadi berkurang dikarenakan mompreneur mengalami stress akibat konflik peran ganda dan beban kerja berlebihan. Kesehatan mental dapat diukur dengan melihat tingkat kecemasan stres seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui kesehatan mental ibu pekerja yang memiliki anak usia Taman Kanak-Kanak. Metode: Observasi dilakukan pada 36 mompreneur di TK Kuncup Mekar Gogik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Hasil: Mompreneur merasa mudah marah karena hal-hal sepele (75%), selain itu kadang-kadang mereka mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Sebagian besar dari mompreneur yang kadang-kadang merasa sulit untuk bersabar (63,9%) dan mudah tersinggung (61,1%) serta (25%) dari mereka sering kelelahan karena pekerjaan. Mengenai hubungan komunikasi dengan anak mereka mengakui jika hubungannya dekat dengan anak (75%), sering menjelaskan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak (80,6%), sering melakukan diskusi dengan anak (61,1%), serta merasa harus belajar tentang perkembangan anak meskipun sibuk bekerja (75%). Kesimpulan: Ibu dituntut untuk mengerjakan kewajibannya terhadap pekerjaan, namun pada saat yang bersamaan ibu juga dituntut untuk tidak melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri, ibu bekerja tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi suami dan anak-anaknya.
Kata Kunci: kesehatan mental, stress, mompreneur
_______________________________________________________________________________________
Abstract
Background: Mompreneurs or working mothers are a vulnerable group and are at risk for psychosocial hazards. The welfare of working mothers' families is reduced because mompreneurs experience stress due to multiple role conflicts and excessive workloads. Mental health can be measured by looking at a person's level of anxiety and stress. Objective: To determine the mental health status of working mothers of kindergarten students. Methods: Observations were made on 36 mompreneurs at Kuncup Mekar Gogik Kindergarten. Data collection techniques using the questionnaire method. Result: Mompreneurs feel irritable because of trivial things (75%), besides that sometimes they worry about things that don't necessarily happen. There is also a large proportion of mompreneurs who sometimes find it difficult to be patient (63.9%) and easily irritated (61.1%) and (25%) of them are often exhausted because of work. Regarding communication relations with their children, they admit that they have a close relationship with children (75%), most of the children should not do (80.6%), often have discussions with children (61.1%), and feel have to learn about child development even though busy at work (75%). Conclusion: Mothers are required to carry out their obligations towards work, but at the same time mothers are also required not to forget their nature as mothers and wives, working mothers still try to fulfill their needs and provide the best service for their husbands and children.
Keywords: mental health, stress, mompreneur
Metrik
Referensi
Nies, M. A., & Mcewen M. Community / Public Health Nursing Promoting the Health of Populations. 6th ed. Elsevier Health Sciences, 2014.
Oakley K. Occupational Health Nursing(3rd ed). England: John Wiley & Sons, Ltd.
Alavi NM. Occupational Hazards in Nursing. urs Midwifery Stud 2014; 3: 5–6.
Gonnelli C. Work-Family Conflict in Nursing: An Integrative Review of Its Antecedents and Outcomes. 2017; 3: 61–84.
Keorekile O. Occupational health hazards encountered by nurses at Letsholathebe II Memorial Hospital in Maun, Botswana. 2015.
Sabra, H. E., & Morsy SM. Occupational Health Hazards among Nurses at Quena University Hospital. 2016; 5: 28–34.
Widyasrini J. Konflik Peran Ganda, Coping Stress dan Dukungan Sosial sebagai Prediktor. Universitas Muhammdiyah Surakarta.
Gani M. Hubungan stres kerja dengan fungsi ibu dalam pengasuhan pada karyawati skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Fischer, J. L., Zvonkovic, A., Juergens, C., Engler, R., & Frederick H. Work, Family, and Well-Being at Midlife : A Person-Centered Approach.
Mental health: strengthening our response.
Coelhoso CC, Tobo PR, Lacerda SS, et al. A new mental health mobile app for well-being and stress reduction in working women: Randomized controlled trial. J Med Internet Res; 21. Epub ahead of print 2019. DOI: 10.2196/14269.
Noor, N. N., Rahardjo, K., & Ruhana I. Pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan (Studi pada karyawan PT JasaRaharja (Persero) Cabang Jawa Timur di Surabaya). 2015; 31: 9–15.
Akbar DA. Konflik peran ganda karyawan wanita dan stres kerja. J Kaji Gend dan Anak 2017; 2: 33–48.
Kusumajati DA. Stres kerja karyawan. J Hum 2010; 1: 792– 800.
Wilson DR. Stress management for adult survivors of childhood sexual abuse. West J Nurs Res 2010; 32: 103–127.
Rohaedi, S., Sri, S., & Rahmawati NM. Gambaran tingkat stres dan indikator stres pada remaja yang melakukan pernikahan dini di wilayah kerja Puskesmas Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Organization IL. Workplace stress: A collective challenge. Geneva: ILO Publications.
Kaakinen, Joanna Rowe;Coehlo, Deborah Padgett; Steele R. Family Health Care Nursing: Theory, Practice, and Research(sixth edit). Philadelphia: Davis Company.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.