Komunikasi Antar Personal (KAP) Pada Hipertensi di Gampong Suka Damai Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh

Penulis

  • Khairunnisa Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia
  • Farrah Fahdhienie Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia
  • Dharina Baharuddin Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia

Kata Kunci:

hipertensi, komunikasi antar personal, pencegahan hipertensi

Abstrak

Latar belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat setiap tahun, dengan dampak serius seperti stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal. Faktor risiko hipertensi mencakup usia, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan stres. Pencegahan dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup sehat dan program edukasi. Komunikasi Antar Personal (KAP) berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hipertensi, namun masih menghadapi berbagai tantangan seperti kurangnya pemahaman dan keterbatasan waktu tenaga kesehatan. Tujuan: menganalisis peran komunikasi antar personal dalam pencegahan dan pengelolaan hipertensi di Gampong Suka Damai, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Metode: Analisa  data  pelaksanaan  pengabdian  kepada masyarakat  ini  dilakukan  secara  deskriptif  dikarenakan  tidak  ada  data kuantitatif  yang  dikumpulkan  selama  kegiatan  berlangsung.  Keberhasilan kegiatan ini diukur pada kehadiran dan keaktifan peserta selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini akan dilakukan di gampong Suka Damai kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh pada Januari 2025. Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh masyarakat tanpa memandang usia. Hasil: Berdasarkan hasil analisis statistik, rata-rata skor KAP pada Hipertensi mengalami peningkatan dari 7.1429 pada pre-test menjadi 12.5714 pada post-test. Nilai simpang baku menunjukkan dengan nilai 2.105 pada pre-test dan 1.982 pada post-test. Selain itu, nilai p-value sebesar 0.000 mengindikasikan bahwa perbedaan antara pre-test dan post-test sangat signifikan secara statistik (p< 0.05). Kesimpulan: Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman responden setelah dilakukan intervensi atau edukasi. Hasil ini menegaskan pentingnya edukasi dan komunikasi dalam meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat terhadap hipertensi. Dengan meningkatnya pengetahuan, masyarakat dapat lebih baik dalam mencegah dan mengelola hipertensi, sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi di masa depan.

Kata kunci: hipertensi, komunikasi antar personal, pencegahan hipertensi

_________________________________________________________________

Abstract

Background: Hypertension or high blood pressure is a global health problem that is increasing every year, with serious consequences such as stroke, heart failure, and kidney failure. Risk factors for hypertension include age, unhealthy diet, physical inactivity, and stress. Prevention can be done through healthy lifestyle changes and educational programs. Interpersonal communication (IEC) plays an important role in increasing public awareness about hypertension, but still faces various challenges such as lack of understanding and limited time of health workers. Objective: to analyze the role of interpersonal communication in the prevention and management of hypertension in Gampong Suka Damai, Lueng Bata District, Banda Aceh City. Method: Data analysis of the implementation of this community service was carried out descriptively because there was no quantitative data collected during the activity.  The success of this activity is measured by the attendance and activeness of the participants during the activity. This activity will be carried out in Suka Damai village, Lueng Bata sub-district, Banda Aceh city in January 2025. The target of this activity is the entire community regardless of age. Result: Based on the results of statistical analysis, the average score of IEC in Hypertension has increased from 7.1429 in the pre-test to 12.5714 in the post-test. Standard deviation shows a value of 2.105 in the pre-test and 1.982 in the post-test. In addition, the p-value of 0.000 indicates that the difference between pre-test and post-test is highly statistically significant (p < 0.05). Conclusion: This shows an increase in respondents' understanding after intervention or education. This result confirms the importance of education and communication in improving people's understanding and awareness of hypertension. With increased knowledge, people can better prevent and manage hypertension, thereby reducing the risk of complications in the future.

Keywords: hypertension, interpersonal communication, hypertension prevention

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Biografi Penulis

Khairunnisa, Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia

Penulis pertama, penulis korespondensi

Referensi

World Health Organization. Hypertension and COVID-19: Scientific brief. 17 June 2021 2021; 2–7.

Rafli M, Simamora RS. Hipertensi Di Puskesmas Karang Satria Tahun 2022. J Keperawatan 2022; 1: 1–9.

Viandy AD, Zakiya RDB, Cendani TR, et al. Penyuluhan dan Pemeriksaan Tekanan Darah Pada Ibu PKK Perumahan Batursari Asri Demak. J Inov Dan Pengabdi Masy Indones 2023; 2: 1–4.

Mohi NY, Irwan I, Ahmad ZF. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonggarasi I. J Heal Sci Gorontalo J Heal Sci Community 2023; 8: 1–13.

Putra S, Susilawati. Pengaruh Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi di Indonesia (A: Systematic Review). JurnalPendidikanTambusai 2022; 6: 15794–5798.

Lainsamputty F, Tampa’i DD, Hikmah N, et al. Korelasi domain kelelahan dan kualitas hidup pada pasien hipertensi di Indonesia. Holistik J Kesehat 2021; 15: 367–381.

Dinkes Banda Aceh. Profil Kesehatan Tahun 2020. Banda Aceh, 2021.

Kamila AZ, Vidyarini A, Furqan M, et al. Jurnal Riset Gizi. 2024; 12: 20–25.

Baharuddin D, Arlianti N, Syahirah A, et al. Penggunaan Teknik Komunikasi Antar Personal dalam Penguatan Imunisasi. 2024; 9: 2366–2372.

Mayasari IGA. Strategi Komunikasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Mencegah Hipertensi di Puskesmas Karang Taliwang. J Intelek Dan Cendikiawan Nusant 2024; 1: 955–964.

Richard L. Street Jr, Gregory Makoul NKA, Epstein RM. How does communication heal? Pathways linking clinician–patient communication to health outcomes.

Harjo MS, Setiyawan S, Rizqie NS. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Sikap Dalam Pencegahan Komplikasi Hipertensi Pada Lansia Peserta Prolanis Upt Puskesmas Jenawi Karanganyar. PLACENTUM J Ilm Kesehat dan Apl 2019; 7: 34.

Bintarsih Sekarningrum, Desi Yunita. Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bagi Kader Posyandu. Abdi J Pengabdi dan Pemberdaya Masy 2023; 5: 68–76.

Sensusiati AD, Rosyid AN, Puspitasari AD, et al. KOMUNIKASI ANTARPERSONAL-Upaya Penurunan Kasus TB. Airlangga University Press, 2024.

Roter DL, Hall JA, Aoki Y. Physician Gender Effects in Medical CommunicationA Meta-analytic Review. JAMA 2002; 288: 756–764.

Akademisi I, Masyarakat DAN. Ruang KAP ( Komunikasi Antar Pribadi ) Sebuah Program Untuk Peningkatan Kapasitas Para Kader Kesehatan. 2023; 3: 59–69.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-31

Cara Mengutip

1.
Khairunnisa, Fahdhienie F, Baharuddin D. Komunikasi Antar Personal (KAP) Pada Hipertensi di Gampong Suka Damai Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh. JIPMI [Internet]. 31 Juli 2025 [dikutip 28 September 2025];4(3):112-7. Tersedia pada: https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/jipmi/article/view/683

Terbitan

Bagian

Artikel Bidang Kesehatan