Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Pengrajin Payet

Penulis

  • Aji Nur Cahyo Utomo Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Ratih Sari Wardani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Toto Suyoto Ismail Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.26714/pskm.v1iSeptember.222

Kata Kunci:

umur, lama kerja, frekuensi istirahat, tingkat pencahayaan, jarak pandang, kelelahan mata

Abstrak

Latar belakang: Kelelahan mata merupakan suatu akibat dari tegangnya pada indera penglihatan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan mata yaitu masa kerja, lama kerja, umur, jarak pandang, tingkat pencahayaan, frekuensi istirahat, ukuran objek. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara umur, lama kerja, frekuensi istirahat, tingkat pencahayaan dan jarak pandang dengan kelelahan mata pada pengrajin payet Metode: jenis penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Populasi berjumlah 98 pengrajin payet dari 28 home industry didapatkan sampel 50 responden dengan variabel independent seperti umur, lama kerja, frekuensi istirahat, tingkat pencahayaan, jarak pandang dan varibel dependent adalah kelelahan mata, dengan analisis menggunakan korelasi uji chi square. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan umur ≥ 40 tahun (84,0%), lama kerja ≥ 8 jam/hari (92,0%), frekuensi istirahat ≤ 60 menit (56,0%), tingkat pencahayaan tidak memenuhi syarat (74,0%), jarak pandang yang tidak optimal (78,0%), dan variabel yang berhubungan dengan kelelahan mata adalah umur (p<0,018), tingkat pencahayaan (p<0,001) dan jarak pandang (p<0,003), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan mata adalah lama kerja (p>0,284), dan frekuensi istirahat (p>1,000). Kesimpulan: Ada hubungan antara umur, tingkat pencahayaan, dan jarak pandang.

Biografi Penulis

Aji Nur Cahyo Utomo, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Penulis pertama, penulis korespondensi

Referensi

Pheasant, S. Ergonomics, work and health. London: Macmillan Academicprofesional Ltd; 1991.

TN.Puha. Hubungan Antara Intensitas Pencahayaan Dengan Kelelahan Mata Pada Pekerja Penjahit Sekotr Usaha Informal Dikomplek Gedung President Pasar 45; 2014.

World Health Organization. 2006. Managemnt of Astenopia Disorder. WHO, Switzerland.

Hanum IF. Efektivitas Penggunaan Screen pada Monitor Komputer untuk Mengurangi Kelelahan Mata Pekerja Call Centre di PT. Indosat NSR; 2008.

R.J Cole. Adult Education In America.2008. www.Ets.Org/Media/Research/Pdf/PICPN161.Pdf Diakses pada tanggal 09 April 2017

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1405/Menkes/Sk/Xi/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri.

Blongkod I, Hiola R, Prasetya E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kelelahan mata Pada Karyawan Kasir Swalayan Di Kasir Swalayan; 2013.

Occupational Health and Safety Unit(OHAS). Visual Fatigue. The University Of Quessland

Sucipto, CD. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Mitra Cendikia; 2014.

Notoadmojo S. Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012

Sugiyono. Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. bandung: Alfabeta; 2009.

Septiansyah R. Faktor-Faktor berhubungan Dengan Kelelahan pada Pekerja Pengguna Komputer Di PT.Duta Astakona Girinda; 2014.

Grandjean, E. Ergonomics in computerized offics. london: Taylorand Francis; 2003.

Nourmayanti, D Faktor-Faktor yang Berhubunngan Dengan Keluhan Mata Pada Pekerja Penggunan Komputer Di Corporate Customer Care Center (C4); 2010.

Sri Lestari, Evi Naria, Surya Dharma. Hubungan Karakteristik dan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Keluhan Kesehatan Mata Pengrajin Ulos di Kelurahan Kebun Sayur Kecamatan Siantar Timur KotaMadya Pematang Siantar; 2012.

Annisa R. Kelelahan Mata Pada Pekerja Bagian Sortir Daun Tembakau Di Kebun Klambir V PTPN II; 2011.

Suma'mur, PK. Higiene Perusahaan dan Kesker. Pertama EkC, editor. Jakarta: CV Sagung Seto; 2014.

Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405 Tahun 2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantiran Dan Industri.

Tarwaka. Ergonomi Industri, Dasar-dasar Pengetahuan dan Aplikasi di Tempat Kerja. . Ke-1 E, editor. Surakarta: Harapan Press; 2013.

Unduhan

Diterbitkan

30-09-2023

Cara Mengutip

Utomo, A. N. C., Wardani, R. S., & Ismail, T. S. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Pengrajin Payet. PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT, 1(September), 47–52. https://doi.org/10.26714/pskm.v1iSeptember.222

Terbitan

Bagian

Prosiding Penelitian