Hubungan Perilaku Pencegahan dan Kondisi Lingkungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Penulis

  • Enik Purwanti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Imam Djamaluddin Mashoedi Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
  • Ratih Sari Wardani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.26714/pskm.v1iSeptember.220

Kata Kunci:

perilaku pencegahan, ventilasi, genteng kaca, lubang asap, kejadian ISPA

Abstrak

Latar Belakang: Kasus ISPA masih menjadi masalah kesehatan di Indonesua. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian ISPA pada balita. Faktor tersebut meliputi perilaku pencegahan ISPA, kondisi hygiene sanitasi lingkungan, kondisi fisik rumah seperti ventilasi, pencahayaan, lubang asap dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pencegahan ISPA dan lingkungan dengan kejadian ISPA di Desa Karangmanggis wilayah kerja Puskesmas Boja Kabupaten Kendal. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan discriptive correlation serta melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita di Desa Karangmanggis wilayah kerja Puskesmas Boja sebanyak 64 responden. Variabel bebas penelitian ini meliputi perilaku pencegahan, ventilasi, genteng kaca dan lubang asap, sementara variabel terikat adalah kejadian ISPA. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi-square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencegahan ISPA yang kurang baik sebanyak 10,9%. Ventilasi udara dalam kategori kurang baik sebanyak 18,8%. Rumah responden yang tidak ada genteng kaca sebanyak 15,6%. Rumah responden yang tidak memiliki lubang asap sebanyak 25,0%. Anak responden yang mengalami ISPA dalam tiga bulan terakhir sebanyak 20,3%. Ada hubungan yang bermakna antara perilaku pencegahan ISPA dengan kejadian ISPA dengan p value sebesar 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara ventilasi udara dengan kejadian ISPA dengan p-value sebesar 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara genteng kaca dengan kejadian ISPA dengan p value sebesar 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara lubang asap dengan kejadian ISPA dengan p-value sebesar 0,000. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku pencegahan, ventilasi, genteng kaca dan lubang asap dengan kejadian ISPA pada balita.

Biografi Penulis

Enik Purwanti, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Penulis pertama

Ratih Sari Wardani, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Penulis korespondensi

Referensi

Misnadiarly. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia (pada anak balita, orang dewasa, usia lanjut). Jakarta: Pustaka Obor Populer. 2008

Hardhana B., dkk. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI. 2013

Djojodibroto D. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC. 2009.

WHO. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta: Trust Indonesia; 2007.

Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Depkes RI; 2013

Sutomo WM. Profil Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2012. Kendal: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal; 2012

Erita AH. Indikator perbaikan kesehatan lingkungan anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2009.

Gunawan R. Rencana Rumah Sehat. Yogyakarta: Kanisius; 2009

Krieger J & Higgins DL. Housing and Health. Time Again for Public Action. Am J Public Health. 2009, 758-759

Vita AO. Hubungan Antara Sanitasi Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita di Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Artikel Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarata. 2009

Eka W, Kancitra P, Rangga S, Nita K. Hubungan Faktor Lingkungan, Sosial-Ekonomi, Dan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Kelurahan Cicadas Kota Bandung. Seminar Nasional Sains & Teknologi – III Lembaga Penelitian – Universitas Lampung, 18 – 19 Oktober 2010.

Sedyaningsih ER. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/v/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah. Jakarta: Menteri Kesehatan RI; 2011.

Azrul A. Pengantar ilmu kesehatan lingkungan. Jakarta: Mutiara. 2009.

Ike S. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati. Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2007.

Puskesmas Boja. Laporan ISPA; 2017.

Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2008

Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010

Arifin J. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2008

Yessy PW, Rizki CD, Lintang DS. Hubungan Perilaku Keluarga Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Artikel. Keperawatan STIKes Bhamada Slawi. 2012.

Embriowati C. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kecamatan Gombong Kabupeten Kebumen Jawa Tengah. Tesis. Kesehatan Masyarakat Depok. 2012.

Depkes R.I., 2002, Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita Dalam Pelita VI, Dirjen PPM & PL

Unduhan

Diterbitkan

30-09-2023

Cara Mengutip

Purwanti, E., Mashoedi, I. D., & Wardani, R. S. (2023). Hubungan Perilaku Pencegahan dan Kondisi Lingkungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT, 1(September), 29–37. https://doi.org/10.26714/pskm.v1iSeptember.220

Terbitan

Bagian

Prosiding Penelitian