Med-Com Empowerment Journal https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej <p> </p> <table style="height: 290px;" width="661"> <tbody> <tr> <td width="119">Nama Jurnal</td> <td width="12">:</td> <td width="481"><strong>Med-Com Empowerment Journal</strong></td> </tr> <tr> <td width="119">Singkatan</td> <td>:</td> <td width="481"> MCEJ</td> </tr> <tr> <td width="119">e-ISSN</td> <td>:</td> <td width="481"> </td> </tr> <tr> <td width="119">Frekuensi terbit</td> <td>:</td> <td width="481">3 kali setahun (April, Agustus, dan Desember)</td> </tr> <tr> <td width="119">DOI</td> <td>: </td> <td>_</td> </tr> <tr> <td width="119">Editor in Chief</td> <td>:</td> <td width="481">Wahyu Gito Putro, S.K.M., M.Kes.</td> </tr> <tr> <td width="119">Penerbit</td> <td>:</td> <td width="481">Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang</td> </tr> <tr> <td width="119">Indeksasi</td> <td>:</td> <td width="481">_</td> </tr> </tbody> </table> <div style="padding: 8px; border-bottom: 1px solid #00292D; background: #00292D; color: #102e43;"><strong><span style="font-size: medium; font-family: 'gadugi', 'avant garde';"><span style="color: white;">EDITORIAL</span></span></strong></div> <p>Editor Tata Letak:</p> <table style="height: 200px;" width="721"> <tbody> <tr> <td width="113">Editor-in-Chief</td> <td width="10">:</td> <td colspan="2" width="578"><strong>Wahyu Gito Putro, S.K.M., M.Kes</strong> [Universitas Muhammadiyah Semarang]</td> </tr> <tr> <td width="113">Editor Manajer</td> <td width="10">:</td> <td colspan="2" width="578"><strong>dr. Galih Prakasa Adhyatma, M.Biomed.Hlth.Sc., AIFO-K</strong> [Universitas Muhammadiyah Semarang ]</td> </tr> <tr> <td width="113">Editor</td> <td width="10"> </td> <td width="17"> </td> <td width="561"> <p>1. <strong>Dr. Rizka Ayu Setyani, SST., MPH</strong> [Universitas Sebelas Maret]</p> <p>2. <strong>Dr. Grhasta Dian Perestroika, SST., M.Kes</strong> [Universitas Gadjah Mada]</p> </td> </tr> <tr> <td>Editor IT</td> <td>:</td> <td colspan="2"><strong>Bayu Kristianto</strong></td> </tr> </tbody> </table> <div style="padding: 8px; border-bottom: 1px solid #00292D; background: #00292D; color: #102e43;"><strong><span style="font-size: medium; font-family: 'gadugi', 'avant garde';"><span style="color: white;">REVIEWER</span></span></strong></div> <table style="height: 130px;" width="597"> <tbody> <tr> <td width="17"> </td> <td width="581"> </td> </tr> <tr> <td width="17"> </td> <td width="581"> <p><strong>1. dr. Hema Dewi Anggraheny, M.Kes., FISPH., FISCM</strong></p> <p>[Profesi Dokter, Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=cOOvn9YAAAAJ&amp;hl=id">Google Scholar</a></p> <p><strong>2. Ns. Lukman Handoyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom</strong> </p> <p>[Profesi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang, Indonesia] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=gngxqpEAAAAJ&amp;hl=id&amp;oi=ao">Google Scholar</a></p> <p><strong>3. Nia Fararid Askar, SST., M.Keb</strong></p> <p>[Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia] </p> <p><strong>4. Fitrah Reynaldi, S.K.M., M.Kes</strong></p> <p>[Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Indonesia] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=CU57zbMAAAAJ&amp;hl=id&amp;oi=ao">Google Scholar</a></p> <p><strong>5. Depi Yulyanti, S.K.M., M.Kes</strong></p> <p>[Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Indramayu, Indonesia] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=4dXDf0IAAAAJ&amp;hl=id&amp;oi=ao">Google Scholar</a></p> <p><strong>6. dr. Saekhol bakri, MPH., PhD</strong></p> <p>[Fakultas Kedokteran, Universitas Diponogoro, Indonesia] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=2GNF5o4AAAAJ&amp;hl=id&amp;oi=ao">Google Scholar</a></p> <p><strong>7. dr. </strong><strong style="font-size: 0.875rem;">Witri Pratiwi, M.Kes</strong></p> <p>[Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Indonesia] <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=xiWMVo8AAAAJ&amp;hl=id">Google Scholar</a></p> <p><strong>8. dr. Naela Fadhila, M.Kes</strong></p> <p>[Fakultas Kedokteran, Universitas Wahid Salim, Indonesia] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=zYU4PM8AAAAJ&amp;hl=id&amp;oi=ao">Google Scholar</a></p> <p><strong>9. dr. Sani Rachman Soleman M.Sc., DrPH<br /></strong></p> <p>[Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia, Indonesia] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=QnFJ0qoAAAAJ&amp;hl=id&amp;oi=ao">Google Scholar</a></p> <p><strong>10. dr.Mustika Ratnaningsih Purbowati, MM</strong></p> <p>[Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia] <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=IXz9sdwAAAAJ&amp;hl=id">Google Scholar</a></p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td width="17"> </td> <td width="581"> </td> </tr> </tbody> </table> en-US [email protected] (Wahyu Gito Putro, S.K.M., M.Kes) [email protected] (Bayu Kristianto) Thu, 26 Dec 2024 03:07:49 +0000 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 The Socialization About The Use Of Contraceptives In Limo Depok Village, West Java https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/560 <p>Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program dari pemerintah Indonesia yang diharapkan dapat membentuk manusia yang berkualitas dan dapat mengurangi kelahiran bayi serta kematian Ibu. Program keluarga berencana hanya dipahami untuk dipakai perempuan saja, sehingga peranan keluarga menjadi tidak seimbang Ketidakseimbangan peran dalam keluarga terus berlanjut secara turun temurun dari generasi ke generasi karena informasi yang kurang tepat.&nbsp;Peserta Keluarga Berencana lebih didominasi oleh kalangan wanita. Pria pun memiliki kewajiban untuk berpartisipasi menyukseskan program ini. Strategi utama yang dilakukan ialah dengan mendorong kepesertaan pria dalam memutuskan menggunakan alat kontrasepsi, aktif dalam mendukung pelaksanaan Keluarga Berencana di masyarakat, dan ikut sebagai peserta Keluarga Berencana, baik dengan menggunakan kondom maupun vasektomi (BKKBN, 2009).&nbsp;Pengetahuan tentang alat/cara KB sudah umum di Indonesia 99% wanita mengetahui paling sedikit satu jenis alat/cara KB, sedangkan untuk wanita menikah hampir 100% mengetahui paling sedikit satu jenis alat/cara KB. Tujuan umum kegiatan yaitu untuk mengetahui pengetahuan tentang alat/cara kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur di Wilayah kerja&nbsp;Puskesmas&nbsp;Limo. Metode penentuan prioritas masalah dilakukan salah satunya dengan cara penilaian scoring dengan menggunakan metode tabel Multiple Criteria Utility Assesment (MCUA). Hasil nilai tertinggi pada masalah kurangnya pemahaman pada pemakaian alat kontrasepsi/KB dari bobot 100 mendapatkan nilai 4 kategori M3.&nbsp;Kesimpulan&nbsp;untuk memberikan pemahaman mengenai alat kontrasepsi/KB adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan yang berhubungan dengan Keluarga Berencana.&nbsp;Secara rutin mengadakan penyuluhan tentang KB di Kelurahan Limo sehingga mampu meningkatkan pengetahuan warganya tentang KB</p> Lela Kania Rahsa puji, Nurhasanah, R. Tri Rahyuning Lestari, Putri Handayani, Betty Copyright (c) 2024 Med-Com Empowerment Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/560 Wed, 25 Dec 2024 00:00:00 +0000 Edukasi Cegah Dan Kenali Demensia https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/652 <p><strong>Latar belakang: </strong>Demensia berdasarkan data dari Kemenkes di Indonesia mencapai lebih 4,2 juta orang. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat dua kali lipat tiap tahunnya<strong>. </strong>Prinsip holistik merupakan prinsip utama dalam memberikan pelayanan kesehatan pada lansia agar tidak terjadi demensia. Sebagai upaya pencegahan faktor resiko demensia dan dilakukannya pelayanan holistik untuk lansia upaya pemahaman tiap indivudi lansia perlu dilakukan. <strong>Metode:</strong> Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan penyuluhan di rumah pelayanan sosial pucang gading semarang dengan jumlah peserta 50 orang lansia. Tahapan edukasi diawali dengan pretest pemabahan peserta, pemaparan materi penyuluhan dan postest untuk mengevaluasi hasil pemahanan peserta. <strong>Hasil: </strong>Pengabdian masyrakat ini dirasa sudah efektif dilihat dengan banyaknya antusias peserta dan peningkatan pemahaman peserta. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pretest dan posttest yang signifikan.<strong> Kesimpulan: </strong>Kegiatan pengabdian masyarakat melalui edukasi cegah dan kenali demensia memberikan peningkatan secara signifikan pengetahuan peserta penyuluhan.</p> Devita Diatri, Rifka Widianingrum, Gharini Sumbaga N Copyright (c) 2024 Med-Com Empowerment Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/652 Wed, 25 Dec 2024 00:00:00 +0000 Skrining Prediabetes dan Diabetes Mellitus tipe-2 serta Pemberian Materi Faktor Risiko Diabetes Mellitus pada Remaja di SMA IT Harapan Bunda Semarang https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/653 <p>Menurut data Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2018, diabetes mellitus umumnya terjadi pada kelompok usia ≥15 tahun. Prevalensi usia &lt;15 tahun hanya 0,00–0,01%, berdasarkan data diagnosis dokter penderita DM dengan katogori usia 15-24 tahun berjumlah 159.014 orang. Terdapat 2 jenis diabetes pada anak dan remaja, yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. Diabetes melitus tipe 2 yang diderita oleh para remaja dikarenakan faktor komsumtif sehingga cenderung untuk mengonsumsi berbagai jenis makananan tanpa mengikuti pola hidup sehat. Upaya yang dilakukan agar tidak terjadi peningkatan kadar gula darah yaitu pengetahuan yang cukup, karena pengetahuan merupakan dasar penentuan sikap dan tindakan seseorang, dalam artian tindakan pencegahan DM. Pengetahuan diperlukan untuk meningkatkan self management diabetes agar mencegah komplikasi. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari di SMAIT Harapan Bunda jl. Isbaryadi no. 4, Pedurungan Lor, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk skrining awal siswa, terdiri dari beberapa tahapan yaitu peserta kegiatan melakukan pengisian kuesioner ”Tingkat Pengetahuan tentang DM DKQ-24 (<em>Diabetes Knowledge Questionaire</em>)” dan Kuesioner Perilaku <em>Self-Management Diabetes Mellitus</em> (SMDM). Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan penyuluhan tentang DM pada remaja dan pemeriksaan kadar gula darah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 65 siswa SMAIT Harapan Bunda Semarang dari kelas X-XII. Didapatkan siswa yang terdeteksi kadar gula darah sewaktu &gt;140mg/dL sebanyak 2 siswa sehingga masuk dalam kategori risiko terkena DM. Sebagian besar masuk dalam kategori memiliki pola makan yang buruk. Tingkat pengetahuan kategori rata-rata cukup sebelum penyuluhan dan meningkat menjadi rata-rata baik setelah penyuluhan.</p> Rifka Widianingrum, Vanesha Dwi Amalia, Devita Diatri, Gharini Sumbaga Narhadina Copyright (c) 2024 Med-Com Empowerment Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/653 Wed, 25 Dec 2024 00:00:00 +0000 Edukasi Berbasis Video Audio-Visual tentang Toxoplasmosis https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/558 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Toxoplasmosis merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi yang cukup tinggi dan menjadi salah satu penyebab kematian ibu dan anak. Penularan toxoplasmosis terutama dari hewan dan dapat meyebabkan berbagai komplikasi seperti hidrosefalus, kebutaan bahkan gangguan jiwa.&nbsp; Tujuan kegiatan ini adalah memberika edukasi tentang toxoplasmosis. <strong>Metode:</strong> Edukasi dilakukan melalui pembuatan video yang dilakukan melalui empat tahapan. Video yang dibuat akan dimasukkan kedaam channel youtube Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Video edukasi berisi tentang pengertian, faktor risiko, cara penularan, gejala dan komplikasi toxoplasmosis. Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Juni 2023 hingga Juli 2023. <strong>Hasil:</strong> Kegiatan ini dilaksanakan dengan menyebarluaskan video yang sudah dimasukkan ke youtube dan melibatkan 960 views serta 194 like. <strong>Kesimpulan:</strong> Melalui edukasi ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan tentang penytakit toxoplasmosis agar masyarakat mengetahui langkah-langkah pencegahan khususnya pada ibu hamil sehingga angka kematian ibu dan anak serta komplikasi toxoplasmosis dapat menurun.</p> Lukman Faishal Fatharani Copyright (c) 2024 Med-Com Empowerment Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://jurnalnew.unimus.ac.id/index.php/mcej/article/view/558 Wed, 25 Dec 2024 00:00:00 +0000